The Freak of Beautiful


Kado untuk Ke-liyan-an Melly Goeslow
Oleh: Firdaus Putra A.

Senantiasa saya dibuat heran dengan dandanan Melly Goeslow. Di tiap konser, ada saja gaya barunya. Terbaru (17 April 2008), saat duet dengan Rossa, menembangkan Ayat-ayat Cinta, gaya rambutnya seakan kacau. Warnanya kecoklat-coklatan, gradasi kekuning-kuningan. Tidak lurus atau ikal. Tetapi acak-acakan tak tentu, mirip kribo. Di sela-sela rambutnya, dua asesoris berupa daun warna hijau terpasang. Kanan dan di kiri. Tidak ketinggalan, pakaian pun mengikuti.

Pasti Anda juga pernah melihat gaya panggung si Melly. Benarkan, ia tidak seperti artis-artis lainnya? Dari awal ngetopnya, dia tampil dengan gaya rambut, kostum yang bisa dibilang nganeh-nganehi. Kadang norak. Atau justru modis. Entah madzhab fashion mana yang ia ikuti. Jepang, Perancis, atau justru ia merupakan pendiri madzhab fashion yang lain?

Jika ada waktu bertemu, ingin sekali saya bertanya alasan apa yang melatari gaya nganeh-nganehinya itu. Apakah hanya sekedar ingin tampil beda? Atau justru memang ia ingin membedakan dengan yang lain? Dengan kemapanan fashion; gaya rambut, gaya busana, sampai gaya make up.

Taruhlah alasan kedua yang ia pilih. Maka ada satu sekenario besar yang sedang ia lakoni. Sekenario tentang presentasi ke-liyan-an. Pembawaan diri seorang yang berbeda dan berani untuk beda. Ia sedang menggugat kemapanan. Ia sedang menginterupsi logika tren atau mode.

Hasil interupsinya berkibat besar, kategori trend setter dan follower menjadi tak lagi tepat. Jika ia trend setter, tidak ada artis atau grup band lain yang mengikuti keanehannya. Jika ia follower, maka siapa imam besarnya? Tidak ada.

Sebutlah J-Rock. Kostumnya rada nganeh-nganehi. Namun sebenarnya dia follower. Mengikuti gaya Japaness. Ia ke-jepang-jepang-an. Mulai dari riasan wajah yang menukik di ujung mata. Sampai pilihan kostum. Lihatlah mode muda-mudi Jepang saat ini, pasti mirip dengan J-rock.

Melly seharusnya mendapat satu penghargaan. Ia perlu diusulkan untuk mendapatkan “The Freak of Beautiful Award”. Sebuah penghargaan bagi keanehannya yang indah. Tentunya standar nilainya pun bukan yang umum. Ia indah dalam keanehan. Ia aneh dalam keindahan.

Lantas di kemudian hari, lahirlah gaya-gaya aneh dari banyak artis kita. Bisa saja bermula dari mode pakaian. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi unsur yang lain. Pilihan lagu, syair lagu, vokal, alat musik, koreografi, dan seterusnya. Ide-ide cerdas mengalir deras. Satu ide yang aneh nan kreatif.

Tengoklah film Nagabonar 1&2. Sedikit sutradara atau produser yang mengangkat nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam film layar lebar atau sinetron. Mungkin tidak menjual. Karena pasar tidak menghendakinya. Saat ini pasar sedang gandrung dengan roman percintaan yang picisan, “kepahlawanan” a la Hollywood, setan-setanan, dan sebagainya. Di tengah pasar yang monolitik, ide Nagabonar menjadi barang langka, aneh tapi indah.

Meskipun, jujur, sampai saat ini saya belum bisa mencerna dengan baik gaya panggung Melly. Lebih enak saya mendengar suaranya, daripada visualnya. Namun, saya yakin ini sekedar konstruksi mode. Mode yang memenjarakan standar nilai saya, Anda, dan masyarakat, untuk mengatakan Melly adalah aneh, dalam maknanya yang peyoratif. Sedangkan sebagian orang bisa jadi sudah melampaui konstruksi itu. Bahkan mulai memikirkannya, untuk mencobanya. Atau sekedar untuk referensi bagi penampilan drama, teatrikalnya.

Terlepas dari itu, saat melihat Melly otak kita pasti akan tersentil. Sekurang-kuranya kita akan melontarkan, “Ih, kok kayak gitu sih!”. Dan artinya otak kita sedang bekerja dengan melakukan identifikasi mana yang “wajar” dan mana yang “aneh”. Seperti tulisan ini, lahir dari rahim keanehan gaya panggung si Melly. []

24/04/2008
Share on Google Plus

About el-ferda

Saya mulai blogging sejak November 2007. Dulu awalnya iseng sekedar mengarsip tulisan atau foto. Lama kelamaan saya mulai suka menulis. Selain blogging, saya juga suka membaca, nonton film dan diskusi ini itu. Sekarang di tengah-tengah kesibukan bekerja dan lain sebagainya, saya sempatkan sekali dua kali posting tulisan. Tentang saya selengkapnya di sini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :