Vector Art


Oleh: Firdaus Putra A.

Saya senang menikmati karya-karya vector art. Permainan garisnya sungguh luar biasa. Selain itu, warna-warna yang digunakan cenderung hidup dan dinamis. Saya menemukan kesan ia begitu lincah dan lentur.

Selain itu, beberapa tema vector art berangkat dari ikon-ikon alamiah. Bunga, daun, wajah, kota, dan pernak-pernik yang sering kita jumpai sehari-hari. Di beberapa kampus, saya juga sering melihat gaya vector dipinjam mahasiswa untuk mengkreasi berbagai papan pengumuman, pamflet, spanduk dan semacamnya. Mungkin kedinamisan dari permainan garis, warna, bidang, dan sebagainya mempunyai daya tarik tersendiri bagi mata publik.


Bisa jadi vector art merupakan perpaduan antara yang alamiah (bidang dan ikon) dengan kecenderungan modern-futuristik-abstrak. Kalau demikian, menurut saya vector art masuk dalam genre posmodern art. Perpaduan antara yang lama (alami-tradisional) dengan yang baru (modern).

Ada pengemasan yang berbeda pada ikon daun, bunga, pohon, dan sebagainya yang tak ditemukan dalam gaya klasik. Pengemasan atau artistisasi itu dibalut dengan warna-warna yang sebagian besar mencolok atau warna kuat. Saya sempat download lebih dari 30 gambar vector art. Sebagian besar di antaranya menyuguhkan warna, orange, kuning, ungu, merah, light pink, light blue, dan seterusnya. Warna-warni itu menunjukan gairah hidup. Hidup dalam kepenuhan warna.

Dan pada sisi lain, saya temukan nuansa populer. Ikon wajah menjadi begitu populer dengan berbagai sepuhan warna. Bibir yang penuh dengan warna deep blue. Rambut kebiruan. Ada juga yang orange. Dan sebagian besar di antaranya, memadukan sekurang-kurangnya tiga warna. Ya, ia begitu colorfull.

Bisa jadi kepenuhan warna ini menunjukan tingkat “konsumsi warna” yang tak terbatas. Artinya, penggunaan warna yang sedemikian banyak dan mencolok, merupakan ekspresi dari keglamoran hidup. Bandingkan dengan karya klasik yang sangat sederhana (minimalis), elegan, dan tentu saja luhur.

Di sisi lain, vector art mengilustrasikan sebuah atmosfir kelimpahruahan. Sepertinya tak ada beban untuk menggunakan dan memadukan banyak warna dalam satu karya. Ya, kehendak itu merupakan penyaluran hasrat (desire) si perupanya. Entah berangkat dari aktivitas imajinatif atau reflektif.

Vector art, pada titik tertentu terlihat manis, hidup, riang, dan glamor. Di sisi lain, vector art menyuguhkan sebuah percampuran antara yang real dengan abstrak. Ia di antara tapal batas antara realitas dan hiperealitas.

Dalam beberapa forum, ada yang memberi ulasan pada seni generasi ini, “Ngomong-ngomong soal desain, ada salah satu aliran seni yg lagi ngetrend belakangan ini (khususnya di kalangan anak muda) yaitu vector art, seni menciptakan dan manipulasi point & path sehingga terbentuk suatu objek. Ada satu lagi aliran yang serupa yaitu vexel art. Keduanya hampir mirip namun pada dasarnya tidaklah sama. Bagi yang doyan ngoprek fitur, biasanya vector art diterapkan untuk mengubah image asli ke dalam bentuk vector, menimbulkan kesan abstract namun detail dan komposisi warna tetap kuat.” []
Share on Google Plus

About el-ferda

Saya mulai blogging sejak November 2007. Dulu awalnya iseng sekedar mengarsip tulisan atau foto. Lama kelamaan saya mulai suka menulis. Selain blogging, saya juga suka membaca, nonton film dan diskusi ini itu. Sekarang di tengah-tengah kesibukan bekerja dan lain sebagainya, saya sempatkan sekali dua kali posting tulisan. Tentang saya selengkapnya di sini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments :

urbanfxs mengatakan...

salam kenal,

saya juga smentara ini baru penikmat vector art. pengen juga belajar lagi meski sudah memasuki kepala 4 he he he..

wassalam

el-ferda mengatakan...

selamat pagi,

senang sekali bapak merespon tulisan saya tentang vector art di http://firdausputra.co.cc. tentu saja tulisan atau komentar itu bukan profesional opinion. tentu saja jauh dari memadai sebagai komentator vector art.

namun tak apalah, sekurang-kurangnya tulisan itu semoga bisa menjadi pemantik bagi ulasan vector art ke depan. oh iya pak, saya ingin mendiskusikan terkait pandangan saya. menurut saya vector art merupakan ekspresi kegelisahan--lebih tepat keglamoran--gaya hidup masyarakat mutakhir. terlihat dari berbagai permainan warna serta sapuan garis yang benar-benar mencolok. ini juga senada dengan perjuangan politik identitas yang akhir-akhir ini marak. detail begitu rupa terlihat dan mencolok.

kedua, vector art merupakan bentuk seni tapal batas, real yang dijadikan hipereal. dalam kenyataan, tak akan kita temukan berbagai warna yang begitu menyala dan ikon-ikon yang begitu bling-bling. tentu saja, kecenderungan ini sangat kontras dengan clasic art.

bagaimana pak? apakah njenengan punya pandangan atau kesan lain?

nuwun.

firdaus putra
(dikirim ke email urbanfxs)